Ringkasan Materi Sosiologi kelas XI semester 1


니르바  아화리아트스  소릭갛
소시아리사시

Struktur social: susunan masyarakat secara hierarkhis baik horizontal maupun vertical.
-Struktur sosial secara vertical menghasilkan stratifikasi social (pelapisan masyarakat berdasarkan tingkatan/kelas social.
-Struktur social secara horizontal menghasilkan diferensiasi social (penggolongan masyarakat berdasarkan perbedaan tertentu)

Cirri struktur social: abstrak, memiliki dimensi vertical dan horizontal, landasan social, sistempengatiran tata kelakuan, dinamis.

4 unsur struktur sosial:
ÿ  Lembaga
ÿ  Kelompok
ÿ  Organisasi
ÿ  politik
Bentuk struktur social:
  dari sifat: kaku , luwes
  dari identitas keanggotaan: homogeny, heterogen
  dari ketidaksamaan social: keadaan geografis, etnis, potensi diri.

Unsure yang mendasar dalam membentuk struktur social: status social dan peran social.
*       Status social: kedududukan yang disandang oleh seseorang dalam masyarakat.
Cara memperoleh:
*     Ascriebed status: status yang diperoleh secara alami/langsung. Dijumpai pada masyarakat dengan system lapisan tertutup.
*     Achieved status: status social yang diperoleh dengan cara diperjuangkan. Untuk memperoleh kedudukan seseorang seseorang harus belajar dan bekerja keras.
*     Assigned status: kombinasi dari memeperoleh penghargaan dan dari pihak lain.
Bersifat dinamis dan selalu berubah.
Akibat yang ditimbulkan dari beberapa macam status sosial adalah konflik status.
Macam konflik status:
    Konflik individual: dirasakan seseorang dalam batinnya
    Konflik antar individu: pertentangan antara individu satu dengan yang lain.
    Konflik antar kelompok: pertentangan antara kelompok satu engan kelompok lain.
*       Peran sosial: sikap dan perilakuseseorang sesuai dengan status yang disandang.
Peran sosial mencakup 3hal:
-berhubungan dengan nilai dan norma
-merupakan konsep tentang apa yang harus dilakukan
Merupakan perilaku yang penting dalam struktur sosial.
Fungsi peran sosial:
*       Agar dapat mempertahankan kelangsungan sistem dan struktur sosial.
*       Digunakan untuk membantu orang lain
*       Media aktualisasi diri.

Bentuk struktur sosial         stratifikasi
                                                  Diferensiasi

*       Stratifikasi
Adalah pelapisan masyarakat berdasarkan kelas sosial.
Pitirim a sorokin: pembedaan masyarakat kedalam kelas sosial secara bertingkat.
                Max weber: penggolongan yang termasuk dalam sistem sosial ke lapisan hierarkhi menurut kekuasaan,previlege,dan prestise.
                Crober: pola yang ditempatkan diatas kategori hak yang berbeda

Statifikasi dianalisis secara proses dan hasil.
Proses: orang akan menempatkan dirinya ke  dalam kelas tertentu.
Hasil: orang menerima sistem pelapisan dala masyarakat.
Faktor penyebab:
    Kekayaan: orang yang kaya akan lebih dihargai.
    Kekuasaan: orang yang punya kekuasaan besar menempati lapisan atas.
    Keturunan: keturunan berdasarkan gongan bangsawan akan lebih dihormati.
    Kepandaian: rang yang berpendidikan akan dipandang lebih tinggi.

Sifat stratifikasi sosial menurut Soerjono soekanto:
  Stratifikasi tertutup
Pelapisan sosial yang anggotanyasulit melakukan mobilitas vertikal.contoh: kasta sudra tidak dapat pindah ke kasta brahmana.


  Stratifikasi terbuka
Bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar, anggota bebas melakukan obilitas sosial.
Contoh:orang miskin yang mau berusaha akhirnya menjadi kaya.

  Startifikasi campuran
Kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka.
Fungsi stratifiksi sosial:
    Fungsi distribusi hak istimewa. Menentukan penghasilan,kekayaan
    Fungsi pertanggaan: menyangkut prestise dan penghargaan.
    Fungsi kriteria pelapisan
    Fungsi penentu lambang: tingkah laku, hobi.
Bentuk stratifikasi:
1.       Berdasarkan status ekonomi.
Kelas sangat kaya,kelas kaya,kelas miskin
Pembagian menuut Arisoteles:
Gol 1:pengusaha,tuan tanah,bangsawan
Gol 2:pedagang
Gol 3:rakyat biasa

Pembagian menurut Karl mark:
Gol kapitalis/borjuis: menguasai tanah dan alat produksi
                Gol menengah: pegawai pemerintah
                Gol proletar: buruh, pekerja pabrik
Stratifikasi masyarakat industri:
       Negara industri maju: Eropa barat, Rusia, Amerika serikat, Jepang, Korea
       Negara berkembang: Indonesia, Iran ,India, Mesir
       Negara terbelakang: Afrika, Amerika latin

2.       Berdasarkan status social:
Timbul karena adanya perbedaan status social. Contoh:terbentuknya masyarakat feudal,akibat pengaru rasialisme.
3.       Berasarkan status politik
Sifatnya terbuka,
    Tipe kasta:pelapisan kekuasaan berdasarkan garis yang tegas.
    Tipe oligarki: lapisan kekuasaan yang punya garis pemisah yang nyata
    Tipe demokratis: lapisan kekuasaan dengan gris pemisah yang bersifat mobil.
Startifikasi sosial masyarakat indonesia:
§       Masyarakat pertanian.
§       Masyarakat feodal.
§       Masyarakat kolonial.
Pengaruh stratifikasi:
    Cara berpakaian
    Tempat tinggal
    Cara berbicara
    Pendidikan
    Hobi

*       Diferensiasi sosial
Adalah: penggolongan masyarakat berdasakan penggolongan terentu. Seperti: ras,suku bangsa. Agama,gender, klan.pofesi,bahasa,dsb.
Ciri ciri:
       Fisik: warna kulit, bentuk mata, bentuk hidung
       Sosial: peran,status,prestise,kekuasaan
       Budaya: agama,kepercayaan,bahasa
Bentuk diferensiasi:
  Ras: pengelompokan manusia berdasarkan ciri fisik.
Menurut Koentjaraningrat: Austroloid, mongoloid, kaukasoid, negroid.
Menurut A.L Krober: austroloid, mongoloid, kaukasoid, negroid, ras khusus.
  Suku bangsa. Etos:corak khas budaya suatu kelompok.
Etos sunda:ramah,kekeluarhgaansuka basa basi
Betawi:sederhana,fanatic islam,berdagang kecil kecilan,
  Klan:kerabat luas/keluarga besar. Marga.
  Agama
  Gender: merupakan penggolongan yang paling klasik dan alam.
  Profesi
  Asal daerah
  Partai politik:berdasarkan perbedaan paham/parpol.
Struktur sosial berpengaruh terhaap proses interseksi dan konsolidasi.
Pengaruh diferensiasi:
  Primordialisme:paham yang menganggap kelopoknya lebig baik dari kelompok lain
  Etnosentrisme: paham yang menganggap budaya masyarakatnya lebih tinggi.
  Sekterian: keadaan dimana sebuah kelompok dikelilingi organisasi masa.

Konflik
Soerjono soekanto: proses memenuhi tujuan dengan cara mementang pihak lawan diserati ancaman/kekerasan.
Robert mz lawang: perjuangan untuk memperoleh hal hal yang langka.
Konflik:proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lawan dengan ,membuatnya tak berdaya.
Contoh konflik:
      Akibat keberagaman sosial budaya: Ambon,Poso,Aceh,Papua
      Kerusuhan Ambon Poso karenasentimen keagamaan Islam dan Kristen.
      Peristiwa sombat,karena perbedaan etnis(dayak dan madura)
      Aceh dan Papua,kecemburuan sosial terhadap pemerintah pusat.

Akibat konflik:
Bertambah kuatnya rasa soliaritas
Hancurnya kesatuan kelompok
Perubahan kepribadian menjadi lebih baik
Rusaknya harta benda

Menimbulkan korban

Hilangnya nyawa
Macam macam konflik:
y  Individu dengan individu(pertentangan antara 2 orang karena perbedaan kepentigan,pandangan,dan akomodasi)
y  Individu dengan kelompok(pertentangan antara seeorang dengan sebuah kelompok.)
y  Kelompok dengan kelompok(pertentangan antara 2 kelompok)
y  Antar ras(pertentangan antar 2 ras akibat perbedaa nilai dankepentingan.) Contoh:masy sunda dan tionghoa.
y  Antar kelas sosial(pertentangan antar kelas yang berbeda.)
y  Konflik anatar elite politik(prtentangan antar elite politik akibat perbedaan kepentinagn dan pandangan hidup.
Konflik:
  Pribadi
  Kelas sosial
  Rasial
  Politik
  Internasional
Faktor / Sebab timbulnya konflik:
    Perbedaan kepribadian
    Perbedaan pendirian
    Perbedaan kepetingan
    Perubahan sosial
    Perbedaan kebudayaan.
    Prbedaan peran dan status sosial
Akibat konflik:
1.       Konflik konstruktif:
  Meningkatkan kreatifitas untuk berperilaku baik
  Solidaritas menngkat
  Terciptanya penyesuaian terhadap norma
2.       Konflik destruktif:
    Rasa tidak aman dala melakukan sesuatu
    Kekerasa menimbulkan korban jiwa
    Goyahnya persauan sebelum menyatuka pihak pihak yang bertikai
    Kekuatan yang tidak seimbang

Konflik                    konstruktif/membangun
                                Destruktif/merusak
konstruktif
destruktif
Mengurangi ketegangan pribadi
Perasaan cemas
Mengurangi sikap apatis
Komunikasi berkurang
Menjadikan anggota bekerja keras
Timbul persaingan tidak sehat
Meningkatkan komitmen untuk mencapai tujuan bersama
Komitmen untuk mencapai tujuan berkurang
Kebersamaan kelompok
Menimbulkan tindakan anarkhis
Meningkatkan intensitas usaha

Mengurangi skap apatis


Tipe situasi konflik:
7  Konflik interindividu
7  Konflik antar individu
7  Konflik antar kelompok sosial
Manajemen konflik:
    Bersikap tidak acuh
    Menekan
    Menyelesaikan
    Menghindari
Gaya menajemen konflik:
    Tindakan menghindari
    Kompetisi
    Kompromi
    Akomodasi/meratakan
    Kolaborasi
Hasil konflik:
   Kalah kalah(kompromi,komodasi).
   Kalah menang
   Menang menang(solusi)
Persamaan konflik dan kekerasan:
    sama sama bermasalah
    ada 2 pihak yang berselisih

perbedaan konflik dan kekerasan:
konflik
Kekerasan
Penyelesaian dilakukan oleh pihak ke tiga melalui perundingan
Penyelesaian dilakukan melalui pengadilan
Belum tentu menimbulkan kerugian fisik
Menimbulka kerugian fisik,rusaknya harta benda, dan hilangnya nyawa
Menimbulkan korban kedua belah pihak
Menimbulkan korban,terjadi pada pihak yang lemah
Pelanggaran hak asasi oleh kedua belah pihak
Pelanggaran hak asasi oleh pihak kuat kepada pihak lemah
Proes terjadinya relatif panjang
Proses terjadinya relatif pendek

Tekhnik pemecahan konflik:
    kopetisi: memecahkan konlfik denga menciptakan persaingan
    menghindari:salah ssatu pihak yang bereliih menghindari permasalahn yang terjadi
    akomodasi: pemecahanmasalah dengan menciptakan konisi damai. Dilakukan oleh salah satu pihak mengalah/memenuhi tuntutan pigak lawan
    kompromi: perundingan untuk menentukan yang kalah dan menang.
    Kolaborasi: pemecahan masalah ntuk memberikan keuntungan yang sama bagi pihak yang berselisih
    Pengurangan konflik: untuk menekan terjadinya antagonisme.
Cara:menciptakan tujuan yang dapat diterima oleh pihak yang bertika, menyatukan pihak yang berselisih.

Konflik membawa nilai positif karena:membawa hasil produktif bagi perkembangan aspek kehidupan masyarakat.
Nilai positif:
  Meningkatkan kreatifitas individu
  Solidaritas meningkat
  Terciptanya penyesuaian terhadap norma
  Berkembangnya bidang kehidupan tertentu yang berguna dalam penyelesaian konflik.

Integrasi sosial
Adalah proses bersatunya unsur unsur sosial budaya yang berbeda,sehingga tercipta kehidupan sosial yang serasi dan teratur.
Hakikat: keadaan bersaunya kehidupan masyarakat secara tertib dan teratur.
Tahap:
    Tindakan sosial: perilaku seseorang dalam berinteraksi
    Pola sosial: hubungan yang bersifat tetap dalm interaksi sosial
    Order social: norma yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat
    Keajegan social: keadaan yang teratur dan tetap.
    Tertib social: keadaan masyarakat yang tertib dan teratur.

Factor pendorong integrasi social:
  Kesadaran masyarakat
  Adanya lembaga social
  Kepentingan dan tujuan yang sama
  Adanya program yang jelas
  Muncul ancaman yang mengakibatkan integrasi semakin kuat.




Bentuk kerja sama:
      Kerja sama spontan (terjadi secara spontan)
      Kerja sama langsung (hasil perintah dari atasan langsung)
      Kerja sama kontrak (kerja sama atas dasar kontrak)
      Kerja sama tradisional (kerjasama atas dasar kebiasaan/adat istiadat)

Mobilitas sosial
DefinisiMenurut 
Paul B. Horton: mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya.
Kimball Young dan Raymond W. Mack: mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. 

Dalam dunia modern, banyak orang berupaya melakukan mobilitas sosial. Mereka yakin bahwa hal tersebut akan membuat orang menjadi lebih bahagia dan memungkinkan mereka melakukan jenis pekerjaan yang peling cocok bagi diri mereka. Bila tingkat mobilitas sosial tinggi, meskipun latar belakang sosial berbeda. Mereka tetap dapat merasa mempunyai hak yang sama dalam mencapai kedudukan sosial yang lebih tinggi. Bila tingkat mobilitas sosial rendah, tentu saja kebanyakan orang akan terkukung dalam status nenek moyang mereka. Mereka hidup dalam kelas sosial tertutup.

Contohmasyarakat feodal atau pada masyarakat yang menganut sistem kasta. Pada masyarakat yang menganut sistem kasta, bila seseorang lahir dari kasta yang paling rendah untuk selamanya ia tetap berada pada kasta yang rendah. Dia tidak mungkin dapat pindah ke kasta yang lebih tinggi, meskipun ia memiliki kemampuan atau keahlian. Karena yang menjadi kriteria stratifikasi adalah keturunan. Dengan demikian, tidak terjadi gerak sosial dari strata satu ke strata lain yang lebih tinggi.

Cara untuk melakukan mobilitas sosial (usaha,doa,niat,kemujuran)
    Perubahan standar hidup
Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan mereflesikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan memengaruhi peningkatan status.
Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi Menejer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak mengubah standar hidupnya.
    Perkawinan
Untuk meningkatkan status sosial yang lebih tinggi
Contoh: Seseorang wanita yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan laki-laki dari keluarga kaya dan terpandang di masyarakatnya. Perkawinan ini dapat menaikan status si wanita tersebut.

    Perubahan tempat tinggal
seseorang yang memiliki tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan terjadinya gerak sosial ke atas.
    Perubahan tingkah laku
orang berusaha menaikkan status sosialnya dan mempraktekkan bentuk-bentuk tingkah laku kelas yang lebih tinggi yang diaspirasikan sebagai kelasnyaContoh: agar penampilannya meyakinkan dan dianggap sebagai orang dari golongan lapisan kelas atas, ia selalu mengenakan pakaian yang bagus-bagus. Jika bertemu dengan kelompoknya, dia berbicara dengan menyelipkan istilah-istilah asing.
    Perubahan nama
Dalam suatu masyarakat, sebuah nama diidentifikasikan pada posisi sosial tertentu. Gerak ke atas dapat dilaksanakan dengan mengubah nama yang menunjukkan posisi sosial yang lebih tinggi.

Faktor penghambat mobilitas sosial:
    Perbedaan kelas rasial, seperti yang terjadi di Afrika Selatan di masa lalu, dimana ras berkulit putih berkuasa dan tidak memberi kesempatan kepada mereka yang berkulit hitam untuk dapat duduk bersama-sama di pemerintahan sebagai penguasa. Sistem ini disebut Apartheid.
    Agama, seperti yang terjadi di India yang menggunakan sistem kasta.
    Diskriminasi Kelas dalam sistem kelas terbuka dapat menghalangi mobilitas ke atas. Adanya pembatasan suatu organisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan, sehingga hanya sedikit orang yang mampu mendapatkannya.
tidak melanjutkan sekolahnya karena kedua orangtuanya tidak bisa membiayai, sehingga ia tidak memiliki kesempatan untuk meningkatkan status sosialnya.
    Perbedaan jenis kelamin dalam masyarakat juga berpengaruh terhadap prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-kesempatan untuk meningkatkan status sosialya.

Bentuk mobilitas sosial
۩        Mobilitas sosial horizontal
Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya.
۩        Mobilitas sosial vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya, mobilitas sosial vertikal dapat dibagi menjadi dua, mobilitas vertikal ke atas (social climbing) dan mobilitas sosial vertikal ke bawah (social sinking).
a.       Mobilitas vertikal ke atas (Social climbing)
b.       Mobilitas vertikal ke bawah (Social sinking)
۩        Mobilitas antargenerasi
Mobilitas antargenerasi secara umum berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik atau turun dalam suatu generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi lainnya.
Contoh: Pak Parjo adalah seorang tukang becak. Ia hanya menamatkan pendidikannya hingga sekolah dasar, tetapi ia berhasil mendidik anaknya menjadi seorang pengacara. = mobilitas vertikal antargenerasi.
۩        Mobilitas intragenerasi
Mobilitas sosial intragenerasi adalah mobilitas yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam satu generasi.
Contoh: Pak Bagyo memiliki dua orang anak, yang pertama bekerja sebagai tukang becak, dan Anak ke-2, yang pada awalnya juga sebagai tukang becak. Namun, anakpertamanya dapat mengubah statusnya dari tukang becak menjadi seorang pengusaha.
۩        Gerak sosial geografis
Gerak sosial ini adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti transmigrasiurbanisasi, danmigrasi.

Faktor-faktor yang memengaruhi mobilitas sosial
    Perubahan kondisi sosial
Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya karena adanya perubahan dari dalam dan dari luar masyarakat. Misalnya, kemajuan teknologi membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas. Perubahan ideologi dapat menimbilkan stratifikasi baru.
    Ekspansi teritorial dan gerak populasi
Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan cirti fleksibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas sosial. Misalnya, perkembangan kota, transmigrasi, bertambah dan berkurangnya penduduk.
    Komunikasi yang bebas
pendidikan dan komunikasi yang bebas sertea efektif akan memudarkan semua batas garis dari strata sosial uang ada dan merangsang mobilitas sekaligus menerobos rintangan yang menghadang.
    Pembagian kerja
Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat dispeliasisasikan, maka mobilitas akan menjadi lemah dan menyulitkan orang bergerak dari satu strata ke strata yang lain karena spesialisasi pekerjaan nmenuntut keterampilan khusus.
    Tingkat Fertilitas (Kelahiran) yang Berbeda
Kelompok masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi dan pendidikan rendah cenderung tingkat fertilitas yang tinggi.
    Kemudahan dalam akses pendidikan
Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mempermudah orang untuk melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperoleh saat menjadi peserta didik.
Saluran-saluran mobilitas sosial
    Angkatan bersenjata
Angkatan bersenjata merupakan organisasi yang dapat digunakan untuk saluran mobilitas vertikal ke atas melalui tahapan yang disebut kenaikan pangkat. Misalnya, seorang prajurit yang berjasa pada negara karena menyelamatkan negara daripemberontakan, ia akan mendapatkan penghargaan dari masyarakat,walaupun berasal dari golongan masyarakat rendah.
    Lembaga-lembaga keagamaan
Lembaga-lembaga keagamaan dapat mengangkat status sosial seseorang, misalnya yang berjasa dalam perkembangan Agama seperti ustadpendetabiksu dan lain lain.
    Lembaga pendidikan
Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator (perangkat) yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih .
tinggi.
    Organisasi politik
organisasi politik memungkinkan anggotanya yang loyal dan berdedikasi tinggi untuk menempati jabatan yang lebih tinggi, sehingga status sosialnya meningkat.
    Organisasi ekonomi
kekayaannya bertambah akibatnya status sosialnya di masyarakat meningkat.
    Organisasi keahlian/pofesi
Orang yang memiliki keahlian statusnya akan dianggap lebih tinggi.
    Perkawinan
Sebuah perkawinan dapat menaikkan status seseorang.
    Organisasi keolahragaan
Prestasi olah raga yang dicapai akan menaikkan status sosial.

Dampak mobilitas sosial
1.       Dampak negatif
  Konflik antarkelas
Kelompok dalam lapisan-lapisan disebut kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat dalam mobilitas sosial maka akan muncul konflik antarkelas.
Contoh: demonstrasi buruh yang menuntuk kenaikan upah, menggambarkan konflik antara kelas buruh dengan pengusaha.
  Konflik antarkelompok sosial
Di dalam masyarakat terdapat kelompok sosial yang beraneka ragam. Bila salah satu kelompok berusaha untuk menguasai kelompok lain atau terjadi pemaksaan, maka timbul konflik.
  Konflik antargenerasi
Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan.
Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.
  Penyesuaian kembali
Setiap konflik pada dasarnya ingin menguasai atau mengalahkan lawan. Bagi pihak-pihak yang berkonflik bila menyadari bahwa konflik itu lebih banyak merugikan kelompoknya, maka akan timbul penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi disebutAkomodasi.
2.       Dampak positif
Orang  berusaha untuk maju karena adanya kesempatan untuk pindah strata. Kesempatan ini mendorong orang untuk mau bersaing, dan bekerja keras agar dapat naik ke strata atas.
Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.
Contoh: Indonesia yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung oleh sumber daya yang memiliki kualitas. Kondisi ini perlu didukung dengan peningkatan dalam bidang pendidikan.

    Antargenerasi            :status yang dimiliki generasi penerusnya dibanding dengan generasi sebelumnya
    Intergenerasi             :gerak sosial yang dialami 2/lebih generasi
    Intragenerasi             : gerak sosial yang terjadi pada 1 generasi yang sama
:gerak sosial yang terjadi pada 2 generasi saja.



0 komentar:

Posting Komentar